Senin, 26 November 2018

KOMODITAS IKAN CAKALANG DI INDONESIA


MAKALAH
HASIL-HASIL PERIKANAN


    KOMODITAS IKAN CAKALANG DI INDONESIA




               DISUSUN OLEH :
                             TRI DESI
                      26010116120012


DEPARTEMEN SUMBERDAYA AKUATIK
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah ikan berukuran sedang dari familia Skombride (tuna). Satu-satunya spesies dari genus Katsuwonus. Cakalang terbesar, panjang tubuhnya bisa mencapai 1 m dengan berat lebih dari 18 kg. Cakalang yang banyak tertangkap berukuran panjang sekitar 50 cm. Nama-nama lainnya di antaranya cakalan, cakang, kausa, kambojo, karamojo, turingan, dan ada pula yang menyebutnya tongkol. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna. Cakalang dikenal sebagai perenang cepat di laut zona pelagik. Ikan ini umum dijumpai di laut tropis dan subtropis di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik. Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup bergerombol dalam kawanan berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor ikan). Makanan mereka berupa ikan, krustasea, cephalopoda, dan moluska. Cakalang merupakan mangsa penting bagi ikan-ikan besar di zona pelagik, termasuk hiu.
Ikan cakalang merupakan ikan pelagis besar yang cukup menjadi komoditas yang dominan di perairan wilayah Timur termasuk Laut Arafura. Struktur populasi cakalang (Katsuwonus pelamis) di Maluku Utara berdasarkan penelitian Suwartana (1986) menggunakan data 1980 – 1982 diperoleh bahwa ukuran panjang baku ikan adalah sekitar 40,3 – 65,4 cm dan kelompok yang menonjol adalah ukuran 46,9 - 53,7 cm yang diduga berumur antara 2,5 – 3,5 tahun.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah potensi ikan cakalang di Indonesia ?
2.      Bagaimanakah kandungan gizi yang terdapat pada ikan cakalang ?
3.      Apa saja hasil pengolahan dari ikan cakalang yang bernilai ekonomis ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Potensi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis)
            Ikan cakalang merupakan salah satu jenis sumberdaya ikan laut yang mempunyai nilai ekonomis penting dan mempunyai prospek yang baik.Kekuatan industri penangkapan ikan cakalang sebagai komoditas bernilai ekonomi tinggi, dan dengan adanya peluang pasar yang terbuka, antara lain adalah pasar industri penangkapan Indonesia dalam pasar Asia Tenggara cukup besar. Indonesia merupakan eksportir kedua setelah Thailand. Infrastruktur industri perikanan tersedia cukup baik dari pemerintah maupun swasta. Dari sisi pemerintah, sekurang-kurangnya akhir-akhir ini telah ada kemauan politik untuk memperbaiki kebijakan dalam bidang usaha perikanan termasuk ikan cakalang . Ikan cakalang banyak ditemui di daerah Prigi , Trenggalek , Jawa Timur . Ikan cakalang (Katsuwanus pelamis) merupakan salah satu ikan ekonomis penting di Indonesia terutama di daerah Prigi. Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (2013) menyebutkan target pertumbuhan ekspor mencapai 19% dimana posisi ikan Tuna, Tongkol dan Cakalang sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi khususnya penambahan untuk devisa bagi negara, selain sebagai komoditas pencukupan sumber protein hewani untuk penduduk Indonesia. Untuk itu, status perikanan cakalang di WPP NRImenjadi sangat penting untuk diketahui. Tingkat pemanfaatan yang lestari sangat diperlukan terutama di daerah seperti Prigi yang menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.45 / MEN / 2011 tentang Estimasi Potensi Sumberdaya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) NRI, perairan Prigi sudah menunjukkan status tingkat eksploitasi moderate (sedang), artinya bahwa perlu dilakukan kehati–hatian dalam pengelolaan perikanan agar tetap terjaga keberlanjutannya (Setiyawan, 2016).
            Tidak hanya pada daerah Prigi, Ikan cakalang juga tersebar di berbagai daerah di Indonesia , seperti halnya di Kepulauan Maluku Salah satu sumber daya perikanan yang cukup banyak diminati oleh konsumen di daerah Maluku dan sekitarnya yaitu Ikan Cakalang.. Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan komoditi perikanan yang telah diusahakan secara intensif di perairan Indonesia bagian timur, khususnya di perairan Maluku. Cakalang tergolong dalam jenis tuna kecil, namun hasil tangkapannya justru yang terbesar dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. dari sekian banyak kepulauan yang ada di Maluku, Pulau Banda yang memiliki perolehan penangkapan Ikan Cakalang yang paling tinggi.
2.2 Kandungan gizi ikan cakalang
            Ikan laut mengandung banyak zat yang kaya manfaat. Di antaranya adalah Omega 3 dan Omega 6, yakni asam lemak tak jenuh yang berfungsi meningkatkan kecerdasan otak, melenturkan pembuluh darah, menurunkan kadar trigliserida, dan mencegah penggumpalan darah. Hasil sebuah penelitian terbaru menyebutkan, bahwa mengonsumsi ikan turut berperan mencegah munculnya beragam jenis kanker. Seperti yang sudah dketahui ikan cakalang memiliki kandungan Omega 3 dan Omega 6 yang cukup tinggi, manfaat dari omega 3 yaitu membantu mekanisme kerja jantung dan pembuluh darah, serta melindungi jantung dari Fibrilasi Atial (Gangguan Jantung pada orang tua) , membantu mencegah kanker payudara dan leukimia, menurunkan Resiko AMD (Age-related Macular Disease), untuk ibu hamil dapat membentuk sel pembuluh darah dan jantung janin
 Ikan cakalang merupakan makanan tinggi protein (20,15%) yang lebih mudah dicerna dibanding hewan terestrial. Penggunaan ikan cakalang sebagai sumber protein sesuai dengan habitat ikan cakalang yang banyak ditemukan di perairan Indonesia Timur. Kombinasi beras dan ikan cakalang dapat dijadikan sebagai pangan fungsional. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menciptakan bubur instan berbasis ikan cakalang untuk mengatasi permasalahan gizi buruk. (Yusida, et al 2015).
Ikan cakalang mengandung  zat besi yang berfungsi dalam membantu proses pembentukan sel darah merah, untuk mengatasi anemia. Selain itu kandungan vitamin dalam ikan calang tergolong kompleks yaitu vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin A, D, dan E, dan kandungan vitamin lain adalah B1 dan C . Anti oksidan yang terdapat dalam daging ikan cakalang dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh .
            Ikan cakalang bermanfaat bagi manusia antara lain  sebagai cara alami untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit, seperti kanker pankreas, ovarium, mulut, faring, lambung, kerongkongan serta usus besar . Kandungan Omega-6, dipercaya menurunkan kadar trigliserida, melenturkan pembuluh darah dan mencegah penggumpalan dan meningkatkan kecerdasan otak. Dapat mencegah ejakulasi dini. Terapi untuk mengobati rheumatic dan linu tulang.
2.3 Produk olahan ikan cakalang bernilai ekonomis
            Dikatakan ikan cakalang bernilai ekonomis tinggi , karena spesies ikan ini digunakan sebagai bahan baku oleh berbagai jenis industri pengolahan seperti cakalang fufu , ikan kayu , ikan kaleng , abon cakalang dan masih banyak lagi . Ikan cakalang juga tercatat sebagai komoditi ekspor baik dalam bentuk segar , beku, maupun olahan . Dari kegiatan produk olahan yang menggunakan ikan cakalang sebagai bahan baku.
            Pengasapan ikan merupakan penggabungan dari proses penggaraman , pengeringan dan pemberian asap untuk mencegah kerusakan pada ikan . Pengasapan memiliki beberapa keuntungan yaitu memberikan efek pengawetan , mempengaruhi citarasa , memanfaatkan hasil tangkap yang berlebih ketika tangkapan berlimpah, memungkinkan ikan untuk disimpan ketika musim paceklik, meningkatkan ketersediaan protein bagi masyarakat sepanjang tahun, membuat ikan lebih mudah dikemas, diangkut dan dipasarkan, biaya cukup murah dan peralatannya sederhana. Pengasapan ikan pada saat ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan warna, tekstur dan flavor yang khas. Pengasapan bukan hanya merupakan metode pengawetan tetapi juga menghasilkan flavor asap yang menjadi atribut khas yang seringkali dicari oleh konsumen. Flavor merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi penerimaan suatu produk olahan perikanan. Flavor pada ikan asap tidak hanya dipengaruhi oleh senyawa fenol tetapi komponen-komponen ekstraktif seperti asam amino bebas yang terkandung dalam produk perikanan juga akan berperan dalam pemberian citarasa produk. Pengukuran kandungan senyawa-senyawa tersebut di dalam produk asap dapat memberikan informasi mengenai jenis asam amino yang berpengaruh pada pembentukan flavor ikan asap, selain itu proses penggaraman juga dapat mempengaruhi citarasa produk akhir tergantung dari waktu dan konsentrasi garam yang digunakan. Ikan asap menjadi awet karena adanya pengurangan kadar air akibat dari proses pemanasan dan adanya senyawa-senyawa kimia di dalam asap seperti golongan fenol yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan berperan sebagai antioksidan. Senyawa fenol dan turunannya banyak terkandung di dalam asap yang berasal dari kayu. Jumlah kadar fenol akan dipengaruhi oleh proses pengolahan seperti lamanya waktu pengasapan, komposisi asap, jarak sumber asap dengan bahan baku, ketebalan asap, jenis kayu dan kondisi pengasapan lainnya (Ghazali , et al 2014).









           
BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan        
Dari penjelasan diatas , dapat disumpulkan bahwa ikan cakalang memiliki daerah sebaran yang luas di Indonesia , Ikan cakalang menjadi salah satu komoditi perikanan yang telah diusahakan secara intensif di perairan Indonesia bagian timur, khususnya di perairan Maluku. Selain itu ikan cakalang juga menjadi komoditas komoditi ekspor baik dalam bentuk segar , beku, maupun olahan . Dari kegiatan produk olahan yang menggunakan ikan cakalang sebagai bahan baku. Kandungan gizi ikan cakalang beragam antara lain Omega 3 dan Omega 6. Ikan cakalang merupakan makanan tinggi protein (20,15%) yang lebih mudah dicerna dibanding hewan terestrial dan mengandung zat besi .












DAFTAR PUSTAKA
Ghazali, R.R., Fronthea ,S dan Romadhon. 2014. Analisa Tingkat Keamanan Ikan Manyung (Arius thalassinus) Asap Yang Diolah Dengan Metode Pengasapan Berbeda . Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. Vol 3(4): .31-38.

Setiyawan,Agus.2016. Pendugaan tingkat pemanfaatan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Prigi, Jawa Timur.  Depik, 5(1): 7-11.

Yusida,A.,Rahmawati.,Tri,N.U dan Ryan,F .2015.Formulasi dan Fortifikasi Ikan Cakalang (Katsuwonus sp) pada Bubur Instan Sebagai Pangan Fungsional Tinggi Protein dan Karbohidrat Dalam Penaggulangan Kasus Gizi Buruk di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMODITAS IKAN CAKALANG DI INDONESIA

MAKALAH HASIL-HASIL PERIKANAN     KOMODITAS IKAN CAKALANG DI INDONESIA                 DISUSUN OLEH...